Penyimpangan Agama dan Aliran Sesat



Dalam dunia agama, penyimpangan dan aliran sesat telah menjadi isu yang sering diperbincangkan. Sudah sejak lama, ulama-ulama terkemuka seperti Syaikh Al Qalyubi dari Mesir memberikan kritik terhadap gerakan Wahabi di Arab Saudi pada abad ke-19. Ia menyatakan, "Sesungguhnya aku menyaksikan munculnya kelompok-kelompok yang keliru dan sesat."

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan aliran sesat? Aliran sesat merujuk kepada sekelompok orang yang memiliki pemahaman atau aturan-aturan tertentu yang bertentangan dengan ajaran Islam yang mainstream, yang menyimpang dari Alquran dan As-Sunnah. Perpecahan dalam Umat Sebagai umat Islam, kita mungkin pernah mendengar pernyataan bahwa umat Yahudi terpecah menjadi 71, umat Nasrani terpecah menjadi 72, sedangkan umat Islam terbagi menjadi 73 golongan. Namun, hanya satu golongan yang berada pada jalan yang benar, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah. Terminologi yang Perlu Dipahami Dalam konteks ini, ada beberapa terminologi yang perlu kita pahami terkait dengan aliran sesat, antara lain: 1. Sect: Kelompok yang memisahkan diri dari mayoritas dan memiliki pandangan yang berbeda. 2. Cults: Kelompok yang memiliki pemahaman yang ekstrem dan biasanya dipimpin oleh seorang tokoh yang karismatik. 3. Aliran sempalan: Aliran atau kelompok yang memisahkan diri dari agama utama. 4. Aliran sesat: Aliran yang menyimpang dari ajaran utama agama dan berpotensi menyesatkan pengikutnya. 5. Firaq: Fraksi atau kelompok yang muncul dalam suatu agama. 6. Nihal: Ajaran atau doktrin yang tidak konsisten dengan ajaran agama utama. 7. Tawa'if: Berbagai kelompok atau aliran yang muncul di dalam agama. 8. Madzahib: Mazhab-mazhab dalam Islam yang mewakili pemahaman dan pendekatan yang berbeda dalam menafsirkan ajaran agama. Aliran Sesat pada Masa Lalu Sejarah mencatat beberapa aliran sesat yang muncul pada masa lalu, di antaranya: 1. Khawarij: Aliran yang muncul pada awal perkembangan Islam dan dikenal karena pandangan mereka yang ekstrem dan kecenderungan untuk mengkafirkan sesama Muslim. 2. Syiah: Aliran yang mempercayai kepemimpinan imam-imam keturunan Ali bin Abi Thalib, yang berbeda dengan mayoritas umat Islam yang mengakui kepemimpinan para khalifah. 3. Mu'tazilah: Aliran yang mempercayai bahwa manusia memiliki kebebasan total dalam menentukan nasibnya sendiri. 4. Jahmiyyah: Aliran yang berpendapat bahwa segala hal, baik fisik maupun nasib manusia, ditentukan sepenuhnya oleh Allah, dan manusia tidak memiliki kebebasan atau tanggung jawab atas perbuatan mereka. 5. Qodariyyah: Aliran yang berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan mutlak dalam melakukan perbuatan, dan Allah tidak memiliki kuasa penuh atas takdir. 6. Jabriyyah: Aliran yang berpendapat bahwa segala hal ditentukan oleh takdir dan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan untuk membuat pilihan bebas. 7. Imamiyyah: Aliran yang meyakini bahwa agama harus dipimpin oleh seorang imam yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad, dan hanya ada dua belas imam yang sah. 8. Ibahiyyah: Aliran yang memiliki pandangan liberal dan permisif dalam memahami ajaran agama. 9. Batiniyyah: Aliran yang meyakini bahwa terdapat dimensi batiniah yang esoteris yang harus dipahami dan dijalani selain dimensi lahiriah. 10. Tsanawiyyah: Aliran yang mengadopsi paham dualisme, bahwa alam semesta dikuasai oleh dua kekuatan, yaitu kekuatan cahaya dan kekuatan kegelapan. 11. Hasyiwiyyah: Aliran yang cenderung literalis dalam menafsirkan teks-teks agama. 12. Hululiyyah: Aliran yang meyakini bahwa Tuhan secara harfiah bersemayam dalam tubuh manusia. 13. Wujudiyah: Aliran yang meyakini bahwa segala sesuatu pada hakikatnya adalah wujud Tuhan. 14. Tanasukhiyyah: Aliran yang meyakini reinkarnasi atau pemindahan jiwa setelah kematian. 15. Sufistha'iyyah: Aliran sufi yang mengambil pandangan esoteris dan kebatinan yang ekstrem. Aliran Sesat pada Masa Kini Tidak hanya pada masa lalu, aliran sesat juga masih ada pada zaman sekarang. Beberapa di antaranya adalah: 1. Syiah: Aliran yang memiliki pandangan dan praktik yang berbeda dengan mayoritas umat Islam, terutama dalam hal kepemimpinan dan keyakinan terhadap imam-imam mereka. 2. Bahaiyah: Aliran yang mengajarkan kepercayaan yang menggabungkan unsur-unsur dari berbagai agama dan mengklaim datang dengan ajaran baru dari Tuhan. 3. Ahmadiyah: Aliran yang berasal dari India dan mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi tambahan setelah Nabi Muhammad. 4. Babiyah: Aliran yang bermula di Persia pada abad ke-19 dan mengakui Mirza Ali Muhammad Shirazi, yang dikenal sebagai "Bab", sebagai utusan Tuhan. 5. Ismailiyah: Aliran yang mengakui kepemimpinan imam-imam mereka yang berasal dari garis keturunan Ismail bin Imam Jafar Shadiq. 6. Wahhabiyah: Aliran yang bermula di Arab Saudi dan menganut paham puritan dalam Islam yang menekankan pada kepatuhan yang ketat terhadap ajaran agama. Kriteria Aliran Sesat Menurut MUI Dalam menentukan apakah suatu aliran dianggap sesat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain: 1. Mengingkari sebagian atau salah satu rukun iman atau rukun Islam. Aliran sesat cenderung menyimpang dari keyakinan dasar yang telah disepakati oleh umat Islam secara umum. 2. Mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah. Aqidah yang tidak sesuai dengan ajaran utama Islam dapat menjadi ciri khas aliran sesat. 3. Yakin bahwa ada wahyu setelah Al-Quran. Aliran sesat seringkali mengklaim adanya wahyu tambahan setelah Al-Quran yang menjadi sumber ajaran mereka, meskipun Islam telah menyatakan Al-Quran sebagai wahyu terakhir. 4. Mengingkari otentisitas Al-Quran dan As-Sunnah. Aliran sesat cenderung meragukan keaslian dan otoritas Al-Quran serta menafsirkan hadis-hadis secara tidak benar. 5. Menafsirkan ajaran agama sesuai dengan kaidah tafsir yang salah. Aliran sesat seringkali melakukan tafsir yang keliru terhadap teks-teks agama, menghasilkan pemahaman yang menyimpang. Pemateri    : Ustadz Dr. Syamsuddin Arif Waktu         : Ahad, 21 Mei 2023 Kegiatan    : SII, YISC Al-Azhar Pencatat    : Isma'ul Ahmad
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak