Sholat adalah salah satu pilar utama dalam agama Islam. Dalam sebuah acara pengajian yang dipimpin oleh Ustaz Wildan Jauhari, disampaikan beberapa catatan penting mengenai kedudukan sholat dalam Islam. Berikut adalah beberapa poin yang disampaikan:
- Bagian dari Rukun Islam: Sholat merupakan bagian dari lima rukun Islam yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim. Selain sholat, terdapat juga dua kalimat syahadat, zakat, puasa, dan haji.
- Sebaik-baik Amalan: Sholat merupakan amalan yang sangat utama dalam agama Islam. Di antara semua amalan, sholat dianggap sebagai amalan terbaik. Melakukan sholat dengan tepat waktu dan penuh kesungguhan merupakan wujud pengabdian yang tinggi kepada Allah.
- Tiang Agama: Sholat memiliki peran penting sebagai tiang penyangga dalam menjalankan agama Islam. Seperti halnya sebuah bangunan yang memerlukan tiang-tiang kuat, agama Islam juga memerlukan sholat sebagai landasan utama yang memperkuat hubungan antara hamba dan Tuhan.
- Pertama Kali Dihisab: Ketika seseorang meninggal dunia, sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab atau diperiksa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sholat dalam kehidupan seorang Muslim. Keikhlasan dan kualitas sholat yang dilakukan akan menjadi tolok ukur dalam kehidupan akhirat.
- Kewajiban yang Tak Boleh Diperdebatkan: Sholat adalah kewajiban yang tidak boleh diperdebatkan dalam agama Islam. Setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu wajib menjalankan sholat tanpa terkecuali. Sholat merupakan panggilan Allah yang harus dijawab dengan taat dan ketaatan.
- Sholat Tepat Waktu: Salah satu amalan paling utama dalam Islam adalah melaksanakan sholat tepat waktu. Sholat merupakan bentuk ibadah yang menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT. Dengan menjalankan sholat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, seorang Muslim menunjukkan ketaatannya kepada Allah dan meningkatkan kualitas hubungannya dengan-Nya.
- Jihad: Amalan kedua yang dianggap sebagai salah satu amalan terbaik adalah jihad. Jihad tidak hanya merujuk pada perang fisik, tetapi juga mencakup perjuangan melawan hawa nafsu, memperbaiki diri, dan berjuang dalam jalan kebaikan. Jihad melibatkan pengorbanan diri dalam rangka meningkatkan iman dan berjuang untuk kebaikan umat.
- Birrul Walidain: Amalan ketiga yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah berbakti kepada orang tua atau birrul walidain. Birrul walidain mencakup penghormatan, kasih sayang, dan ketaatan kepada orang tua. Dengan memperhatikan dan menjaga orang tua, seorang Muslim menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas karunia keluarga dan menjalin hubungan yang harmonis dalam masyarakat.
- Muslim: Salah satu syarat yang paling mendasar untuk menjalankan sholat adalah menjadi seorang Muslim. Sholat merupakan ibadah yang khusus ditujukan bagi umat Islam sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.
- Baligh: Seseorang harus sudah mencapai masa baligh agar diwajibkan untuk menjalankan sholat. Baligh biasanya ditandai dengan pertanda-pertanda tertentu, seperti mimpi basah pada laki-laki atau datangnya menstruasi pada perempuan. Jika belum mengalami tanda-tanda tersebut, maka seseorang dianggap belum baligh. Namun, jika telah mencapai usia 15 tahun, sholat menjadi wajib meskipun belum mengalami tanda baligh.
- Berakal: Sholat wajib diperlakukan sebagai ibadah yang dijalankan oleh individu yang berakal, yaitu individu yang memiliki kesadaran dan kemampuan intelektual yang memadai. Oleh karena itu, orang yang tidak memiliki akal yang sehat atau mengalami gangguan mental yang serius mungkin tidak diwajibkan menjalankan sholat.
- Suci dari Haid dan Nifas: Bagi perempuan, ketika sedang dalam masa haid atau nifas, sholat menjadi tidak wajib untuk dilakukan. Namun, setelah masa haid atau nifas berakhir, perempuan diwajibkan untuk mengqadha sholat yang telah ditinggalkan selama masa tersebut. Perbedaannya terletak pada sholat dan puasa, di mana sholat yang ditinggalkan harus diqadha, sedangkan puasa yang ditinggalkan saat haid atau nifas harus diganti di kemudian hari.
- Islam: Syarat pertama untuk sahnya sholat adalah menjadi seorang Muslim. Sholat merupakan ibadah khusus yang diperuntukkan bagi umat Islam sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
- Tamyiz: Tamyiz mengacu pada kemampuan seseorang untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, termasuk dalam konteks pelaksanaan sholat. Seorang Muslim harus memiliki kesadaran dan pemahaman yang memadai mengenai aturan dan tata cara melaksanakan sholat dengan benar.
- Taharah dari Hadas dan Najis: Sebelum melaksanakan sholat, seorang Muslim harus dalam keadaan suci dari hadas besar maupun hadas kecil. Hadas besar, seperti janabah, memerlukan mandi besar, sementara hadas kecil, seperti buang air kecil atau besar, memerlukan wudhu. Selain itu, juga perlu memastikan tidak ada najis pada tubuh atau pakaian.
- Mengetahui Waktu Sholat: Penting bagi seorang Muslim untuk mengetahui dengan pasti waktu-waktu sholat. Ustaz Wildan Jauhari memberikan penjelasan mengenai waktu-waktu sholat yang meliputi a. Subuh, terbit fajar hingga terbit matahari b. Dzuhur, tergelincirnya matahari hingga bayangan benda sama dengsn tinggi benda c. Ashar, bayangan benda lebih tinggi hingga terbenamnya matahari d. Maghrib, tenggelamnya matahari hingga hilangnya mega merah
- Menutup Aurat: Salah satu syarat sah dalam sholat adalah menutup aurat dengan baik. Aurat bagi laki-laki adalah dari pusat hingga lutut, sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Terdapat pandangan yang mengatakan bahwa aurat laki-laki berada di atas lutut, sehingga pemain bola dianggap masih memenuhi syarat aurat dalam bermain.
- Menghadap Kiblat: Saat melaksanakan sholat, seorang Muslim diwajibkan menghadap kiblat, yaitu Ka'bah di Masjidil Haram. Beberapa penjelasan yang disampaikan Ustaz Jauhari adalah sebagai berikut. a. Jika berada di Masjidil Haram, maka harus menghadap Ka’bah b. Jika berada di luar Masjidil Haram, tidak perlu menghadap secara presisi, namun yang menjadi patokan adalah arah dada atau tubuh yang menghadap ke arah Ka'bah.
- Menghindari Hal-hal yang Membatalkan: Untuk menjaga sahnya sholat, seseorang perlu menghindari hal-hal yang dapat membatalkan sholat. Contohnya, berbicara di luar bacaan sholat, melakukan gerakan yang tidak diperlukan, makan dan minum, serta kehilangan syarat sah sholat seperti aurat yang tersingkap.
Dalam catatan yang disampaikan oleh Ustaz Wildan Jauhari, terdapat beberapa poin penting terkait sholat yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah ringkasan dari catatan tersebut:
- Kualifikasi Imam Sholat: Ustaz Wildan Jauhari menjelaskan bahwa orang yang paling pantas menjadi imam sholat adalah orang yang memiliki pengetahuan Al-Quran yang luas. Hal ini menunjukkan pentingnya keahlian dan pemahaman terhadap Al-Quran dalam memimpin ibadah sholat. Seorang imam yang memiliki pemahaman yang mendalam dapat memberikan bimbingan yang baik kepada jamaah.
- Menghormati Waktu Sholat: Salah satu aspek penting dalam melaksanakan sholat adalah menghormati waktu. Ustaz Wildan menekankan bahwa meskipun seseorang terjebak dalam situasi seperti kemacetan lalu lintas atau transportasi umum yang lambat, ia tetap harus berusaha melaksanakan sholat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Ini menunjukkan pentingnya mengutamakan sholat dan menjaga kedisiplinan dalam menjalankan ibadah.
- Mazhab Imam Syafii dalam Bacaan Fatihah: Ustaz Wildan Jauhari menyebutkan bahwa dalam Mazhab Imam Syafii, makmum (jamaah) diizinkan untuk membaca Al-Fatihah setelah imam selesai membacanya. Mazhab Imam Syafii memiliki pandangan bahwa membaca Al-Fatihah oleh makmum setelah imam telah membacanya adalah suatu kewajiban.
- Niat: Sebelum memulai sholat, kita harus berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat. Niat ini harus sesuai dengan jenis sholat yang akan dilakukan, baik itu sholat wajib maupun sunnah.
- Berdiri (bagi yang mampu): Pada umumnya, sholat dilakukan dengan berdiri. Bagi yang mampu, berdiri merupakan rukun dalam sholat. Namun, bagi yang tidak mampu berdiri, seperti orang sakit atau lanjut usia, boleh melakukan sholat dalam posisi duduk.
- Takbirotul Ihram: Setelah berdiri, kita memulai sholat dengan mengucapkan takbiratul ihram. Takbir ini menjadi bacaan yang menjadi tanda memulainya sholat, dan bukan gerakan fisik.
- Membaca Al-Fatihah: Setelah takbiratul ihram, kita membaca surat Al-Fatihah. Surat ini merupakan surat pembuka dalam Al-Quran dan menjadi bagian penting dalam sholat.
- Ruku: Setelah membaca Al-Fatihah, kita melanjutkan dengan melakukan ruku. Ruku adalah posisi membungkukkan badan dengan tangan menjulurkan ke lutut. Posisi ini harus dijaga dengan tenang dan stabil.
- Tuma'ninah: Setelah ruku, kita kembali ke posisi tegak dan tenang, yang disebut sebagai Tuma'ninah. Pada tahap ini, kita memperhatikan kestabilan posisi sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
- Itidal: Setelah ruku, kita kembali ke posisi berdiri tegak, yang disebut itidal. Itidal ini merupakan gerakan peralihan antara ruku dan sujud.
- Tuma'ninah: Setelah ruku, kita kembali ke posisi tegak dan tenang, yang disebut sebagai Tuma'ninah. Pada tahap ini, kita memperhatikan kestabilan posisi sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
- Sujud: Sujud merupakan posisi dengan meletakkan dahi, telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di atas lantai. Dalam sujud, kita menyatakan kepatuhan dan ketaatan kepada Allah dengan merendahkan diri.
- Tuma'ninah: Setelah ruku, kita kembali ke posisi tegak dan tenang, yang disebut sebagai Tuma'ninah. Pada tahap ini, kita memperhatikan kestabilan posisi sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
- Duduk di antara dua sujud: Setelah sujud pertama, kita duduk sejenak sebelum melanjutkan sujud kedua.
- Duduk tasyahud akhir: Setelah selesai melakukan Tuma'ninah, kita duduk untuk membaca tasyahud akhir. Tasyahud akhir adalah bacaan yang dilakukan pada tahap ini sebagai tanda bahwa sholat kita mendekati akhir. Untuk diketahui, duduk tasyahud awal bersifat sunnah.
- Salam: yang menjadi rukun adalah salam pertama dan bacaannya "Assalamu'alaikum warahmatullah"
Pembatal sholat adalah hal-hal yang dapat menyebabkan sholat menjadi tidak sah dan harus diulang. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membatalkan sholat:
- Berbicara di luar bacaan sholat: Ketika sedang melaksanakan sholat, berbicara di luar bacaan sholat yang diperbolehkan dapat membatalkan sholat.
- Terlalu banyak gerakan: Melakukan gerakan yang tidak diperlukan dalam sholat, seperti gerakan besar sebanyak tiga kali berturut-turut, dapat membatalkan sholat.
- Makan dan minum: Mengkonsumsi makanan atau minuman yang melampaui batas dalam sholat dapat membatalkan sholat. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari makan dan minum selama melaksanakan sholat.
- Kehilangan syarat sah: Jika aurat seseorang tersingkap selama sholat, misalnya bagian tubuh yang wajib ditutup tidak tersembunyi dengan baik, hal ini dapat membatalkan sholat.
- Murtad: Jika seseorang mengucapkan atau melakukan tindakan yang menunjukkan keluar dari agama Islam, seperti menyatakan kekafiran, maka sholatnya tidak lagi sah.
Mengqashar sholat:
- Safar: Ketika seseorang melakukan perjalanan yang dikategorikan sebagai safar (perjalanan jauh), dengan jarak minimal sekitar 89 kilometer, maka sholat yang biasanya empat rakaat dapat diqashar menjadi dua rakaat.
- Dalam kebaikan: Dalam beberapa keadaan, ketika seseorang melakukan tindakan baik atau kemanusiaan yang membutuhkan waktu yang lama, seperti memberikan bantuan kepada masyarakat atau terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat, sholat dapat diqashar.
- Keluar dari batas wilayah: Jika seseorang berada di luar batas wilayah tempat tinggalnya, misalnya bepergian ke tempat yang jauh dari rumah, sholat dapat diqashar.
- Hujan: Jika kondisi cuaca sedang hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, seseorang dapat menjamak sholat untuk menghindari kesulitan dan kenyamanan.
- Safar: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ketika seseorang melakukan perjalanan yang dikategorikan sebagai safar, sholat dapat dijamak.
- Sedang sakit: Jika seseorang sedang sakit atau dalam kondisi tidak sehat yang membuat sulit untuk melaksanakan sholat secara berurutan, sholat dapat dijamak dengan menggabungkan waktu-waktu sholat.
- Kepentingan mendesak: Dalam situasi yang memerlukan kehadiran yang mendesak, seperti pernikahan yang sangat sibuk atau rapat penting, dengan syarat bahwa hal tersebut bukan merupakan kebiasaan, seseorang dapat menjamak sholat.
Pemateri : Ustaz Wildan Jauhari
Waktu : Ahad, 2 April 2023
Pencatat : Isma'ul Ahmad