Melihat Masa Depan


Pentingnya Ilmu Sejarah

Ilmu sejarah adalah suatu bidang yang sangat penting dan relevan bagi setiap muslim. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mempelajari dan mencintai ilmu sejarah karena sejarah adalah bagian penting dari warisan intelektual dan budaya Islam yang kaya. Tanpa pemahaman yang baik mengenai sejarah, kita akan kesulitan untuk memahami peristiwa-peristiwa penting yang membentuk dunia Islam saat ini.

Tulisan, bangunan, dan fakta lainnya adalah sumber informasi yang sangat penting bagi ilmu sejarah. Tanpa adanya sumber-sumber ini, ilmu sejarah tidak akan ada. Sejarah sendiri ada sejak tulisan pertama kali ditemukan oleh manusia. Tulisan yang otentik adalah tulisan yang direkam oleh sejarah manusia, dari generasi ke generasi, dan salah satu contohnya adalah Alquranul Karim.

Alquranul Karim, sebagai kitab suci bagi umat Islam, mencatat permulaan manusia hingga akhir kiamat. Alquranul Karim juga berisi banyak kisah-kisah penting yang mencakup peristiwa-peristiwa sejarah, seperti kisah nabi-nabi dan para sahabat Rasulullah. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita harus belajar dari Alquranul Karim dan mencari kebenaran di dalamnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai sejarah dan juga untuk memperoleh petunjuk dalam hidup kita sehari-hari.

Sebagai seorang muslim, kita juga harus berusaha untuk menjadi ahli sejarah. Para ahli sejarah adalah mereka yang mencintai sejarah dan sebagian dari mereka juga mencintai Agama. Dengan menjadi ahli sejarah, kita dapat mempelajari peristiwa-peristiwa penting di masa lalu dan memahami bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut membentuk dunia Islam saat ini.

Surat Al-Qasas adalah salah satu contoh di dalam Alquranul Karim yang berisi kisah-kisah penting dalam sejarah Islam. Dalam surat ini, kita dapat mempelajari kisah-kisah nabi-nabi dan juga kisah para sahabat Rasulullah. Kita dapat memperoleh banyak pelajaran dari kisah-kisah ini dan memahami betapa pentingnya perjuangan mereka dalam menyebarkan ajaran Islam.

Hadits tentang Iman, Islam, dan Ihsan

Hadits tentang iman, Islam, dan ihsan diriwayatkan oleh Umar RA. Dia berkata, "Ketika kami berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak di hadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya.

Lalu, dia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya di atas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata, 'Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam!'

Rasulullah menjawab, 'Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan salat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.'

Orang itu berkata, 'Engkau benar.' Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya. Orang itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang iman!'

Rasulullah menjawab, 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada hari kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

Orang tadi berkata, 'Engkau benar.' Orang itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang ihsan!'

Rasulullah menjawab, 'Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.'

Orang itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang kiamat!'

Rasulullah menjawab, 'Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya." Selanjutnya orang itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!'

Rasulullah menjawab, 'Jika hamba perempuan telah melahirkan tuan putrinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lombalah mendirikan bangunan.'

Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa lama kemudian Rasulullah berkata kepadaku, 'Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya itu?' Saya menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.'

Rasulullah berkata, 'Ia adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamu," (HR Muslim)


Islam dan Kebebasan Beragama

Kebebasan beragama adalah hak yang penting bagi setiap individu. Beruntung, Islam memahami pentingnya kebebasan ini dan memperjuangkannya. Di mana pun Islam menang, terjadi kebebasan beragama.

Di awal sejarah Islam, Nabi Muhammad saw. membuka pintu kebebasan beragama bagi masyarakat Mekah yang beragama lain. Dia memperjuangkan hak setiap orang untuk memilih agamanya sendiri dan tidak memaksakan Islam pada siapapun. Selain itu, Al-Qur'an juga menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam agama.

Saat ini, beberapa negara Muslim masih memiliki batasan terhadap kebebasan beragama. Namun, banyak juga negara Muslim yang memperjuangkan kebebasan beragama dan menghargai pluralisme agama. Contohnya, Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, menjamin kebebasan beragama dalam konstitusinya dan menghargai pluralisme agama.

Budaya Arab dalam Busana Barat

Arab memiliki budaya yang kaya dan beragam, termasuk dalam busana tradisionalnya. Banyak orang Barat yang tertarik dengan budaya Arab, terutama dalam hal busana. Salah satu contoh adalah penggunaan baju gamis dan toga yang dipenyetin di acara wisuda di beberapa negara Barat.

Adab Terhadap Kiamat

  1. Kiamat pasti datang
  2. Meyakini kiamat itu dekat
  3. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kiamat
  4. Ada yang tidak diketahui tentang kiamat
  5. Tidak boleh menyibukkan diri kapan kiamat
  6. Mengetahui hal-hal terkait penentuan hari kiamat
  7. Menyampaikan kepada umat sesuai kadar kemampuan mereka


Metode Memahami Tanda Akhir Zaman


1. Berpegang pada teks shahih.


Poin pertama ini menekankan pentingnya untuk selalu merujuk pada hadis-hadis yang dianggap shahih. Shahih berarti benar dan dapat dipercaya, sehingga hadis shahih merupakan sumber yang dapat dijadikan acuan yang dapat dipercaya. Hal ini penting karena hadis-hadis yang tidak shahih atau lemah dapat berpotensi menyesatkan, salah tafsir, atau bahkan memuat informasi yang tidak benar. Oleh karena itu, memahami dan mengikuti hadis-hadis shahih sangat penting dalam praktek keagamaan.

Namun, ada pengecualian untuk berpegang pada hadis yang maudhu (palsu) dalam hal fadhilah amal (keutamaan amal). Dalam hal ini, beberapa ulama membolehkan penggunaan hadis maudhu yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam yang sahih untuk memotivasi dan meningkatkan semangat dalam beribadah.

2. Berpegang pada ulama tsiqah.

Poin kedua ini menekankan pentingnya untuk merujuk pada pendapat dan fatwa dari ulama tsiqah (yang dapat dipercaya) dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Ulama tsiqah adalah para ulama yang dikenal kredibilitasnya dalam pengetahuan agama, adab, dan akhlaknya. Mereka memiliki keahlian dan pengetahuan yang lebih dalam dalam menginterpretasi ajaran Islam, sehingga dapat memberikan pandangan yang lebih tepat dan benar dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan ajaran Islam.

Hal ini penting karena banyak ajaran Islam yang kompleks dan memiliki beberapa sudut pandang yang berbeda-beda. Dengan berpegang pada ulama tsiqah, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan benar tentang ajaran Islam, serta menghindari kesalahan dalam memahami dan menginterpretasi ajaran Islam.

3. Berhati-hati mengaitkan teks hadis dengan realitas hari ini.

Poin ketiga ini menekankan pentingnya untuk berhati-hati dalam mengaitkan teks hadis dengan realitas hari ini. Kita harus memperhatikan konteks dari hadis tersebut, serta menghindari pemahaman yang keliru dan mengaitkannya secara tidak benar dengan situasi atau kondisi saat ini. Sebagai contoh, ada hadis yang berkaitan dengan perang atau pertempuran yang terjadi pada masa lalu, sehingga tidak dapat digunakan sebagai justifikasi untuk tindakan yang dilakukan pada masa sekarang.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami hadis secara mendalam dan berhati-hati dalam mengaitkannya dengan realitas saat ini. Hal ini akan membantu kita untuk tidak salah memahami ajaran Islam dan menerapkan ajaran Islam dengan benar dan tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Penting untuk Diketahui

  1. Bani Israel memiliki kecenderungan untuk banyak bertanya yang dapat memperlambat atau menghambat pelaksanaan amal. Hal ini terlihat dalam kasus sapi, di mana mereka terus bertanya tentang warna, usia, dan jenis kelamin sapi yang harus disembelih. Kebiasaan seperti ini dapat menghambat tujuan akhir dari melakukan amal tersebut.
  2. Al-Quran terdiri dari 6236 ayat, dengan 6666 jumlah kandungan. Dari jumlah tersebut, 1/6 atau sekitar 1111 ayat berbicara tentang alam semesta. Menariknya, sekitar 80% dari ayat-ayat tersebut telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern dalam 300 tahun terakhir.
  3. Jika seseorang bertanya, ini dapat menunjukkan kecerdasan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Pertanyaan juga dapat memicu diskusi dan refleksi yang lebih dalam, sehingga dapat memperkaya pemahaman dan pengetahuan seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya kita senantiasa terbuka dan siap untuk menjawab pertanyaan dengan bijak dan sabar.

Tanda-tanda Kiamat yang telah Terjadi

  1. Diutus dan wafatnya nabi
  2. Terbelahnya bulan
  3. Api keluar dari Hijaz hingga menerangi leher onta di Bushra
  4. Terhapusnya Jizyah dan Kharraj. Jizyah adalah pajak yang dibebankan kepada orang-orang non-Muslim yang hidup di bawah pemerintahan Islam, sebagai pengganti kewajiban mereka untuk membayar zakat seperti yang diwajibkan pada orang-orang Muslim. Kharraj, di sisi lain, adalah pajak yang dibebankan kepada non-Muslim atas tanah yang mereka miliki. 
  5. Wafatnya para sahabat Nabi (terbunuhnya Sahabat Umar dan Utsman)

Tanda-tanda Kiamat yang Sedang atau Akan Terjadi

Tanda-tanda kiamat adalah suatu konsep dalam agama Islam yang menyatakan bahwa di akhir zaman akan terjadi serangkaian peristiwa besar yang menandakan akan terjadinya kiamat, di antaranya:

1. Munculnya 27 nabi palsu

Menurut Islam, sebelum terjadinya kiamat, akan muncul 27 nabi palsu yang mengaku sebagai nabi. Nabi-nabi palsu ini akan memperdaya umat manusia dengan ajaran yang sesat.Munculnya fitnah

2. Fitnah merujuk pada serangkaian peristiwa yang terjadi di akhir zaman. Beberapa fitnah yang dijelaskan dalam Islam antara lain adalah:

  • Beriman pagi hari, kafir sore hari. Ini merujuk pada orang-orang yang secara sembunyi-sembunyi memeluk agama Islam tetapi kemudian meninggalkannya.
  • "Allahumma afrigh alaina shobro", doa penyihir yang beriman kepada Nabi Musa. Doa ini akan dipraktikkan oleh orang yang telah menyimpang dari ajaran Islam dan menjadikan sihir sebagai jalan hidup mereka.
  • Menjual agama untuk dunia. Merujuk pada orang-orang yang mengambil kesempatan dari agama untuk keuntungan mereka sendiri, seperti memperkaya diri dengan memanfaatkan kebutuhan spiritual orang lain.
  • Kebodohan turun dan ilmu diangkat. Merujuk pada masa di mana pengetahuan tidak lagi dihargai dan orang-orang lebih tertarik pada hal-hal duniawi daripada pengetahuan.
  • Al Haraj (pembunuhan) banyak terjadi. Merujuk pada masa di mana pembunuhan akan menjadi hal yang umum terjadi.
  • Meningkatkan perzinahan. Merujuk pada meningkatnya kebejatan moral dan penurunan kesucian akhlak di masyarakat.
  • Maraknya miras. Merujuk pada penyebaran minuman keras yang semakin meluas di masyarakat.
  • Perbandingan pria dan wanita 1 : 50. Merujuk pada masa di mana kelahiran anak perempuan semakin sedikit dan dominasi laki-laki semakin besar.

3. Terjadi peperangan

Dalam Islam, terdapat beberapa peperangan yang disebutkan sebagai tanda-tanda kiamat. Beberapa peperangan tersebut antara lain adalah:

  • Penaklukan Baitul Maqdis. Merujuk pada masa di mana kota suci Yahudi akan direbut oleh umat Islam.
  • Perang Jamal dan Perang Shiffin. Merujuk pada perang saudara yang terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad.
  • Khawarij dan Nahrawan. Merujuk pada kelompok-kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam dan menimbulkan kekacauan di masyarakat.
  • Penyerahan kekuasaan dari Al Hasan ke Muawiyah. Merujuk pada masa terjadinya peralihan kekuasaan di antara Umayyah.
  • Tartar dan serangan Turki. Merujuk pada serangan bangsa Tartar dan Turki yang menyerang wilayah Islam dan memporak-porandakan sistem pemerintahan Islam.
  • Penaklukan Madain, ibukota Persia. Merujuk pada masa penaklukan Persia oleh Islam dan runtuhnya kekaisaran Persia.
  • Runtuhnya kekaisaran Persia dan Romawi. Merujuk pada masa runtuhnya dua kekaisaran besar dunia, yaitu Kekaisaran Persia dan Kekaisaran Romawi.
  • Sampainya agama sebagaimana sampainya malam dan siang serta penaklukkan Roma. Merujuk pada masa di mana ajaran Islam akan menyebar ke seluruh dunia, bahkan sampai ke Roma.

Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin adalah lima orang khalifah yang dianggap sebagai penerus Nabi Muhammad dalam memimpin umat Islam. Mereka dikenal sebagai para khalifah yang adil dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam pada masa kepemimpinan mereka. Kelima Khulafaur Rasyidin tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Abu Bakar. Abu Bakar adalah sahabat terdekat Nabi Muhammad dan menjadi khalifah pertama setelah Nabi Muhammad wafat. Selama masa kepemimpinannya, ia berhasil menghadapi beberapa pemberontakan dan perang, termasuk perang Riddah dan penaklukan Persia.
  2. Umar. Umar adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar. Selama masa kepemimpinannya, ia mengembangkan sistem pemerintahan Islam dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam, termasuk penaklukan Mesir, Palestina, dan Suriah.
  3. Usman. Usman adalah khalifah ketiga yang berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam hingga mencapai wilayah Afrika Utara dan Persia. Selama masa kepemimpinannya, Usman juga mengeluarkan versi standar Al-Quran dan merancang sistem administrasi pemerintahan yang lebih baik.
  4. Ali. Ali adalah khalifah keempat dan juga menantu Nabi Muhammad. Selama masa kepemimpinannya, ia menghadapi beberapa pemberontakan, termasuk pemberontakan yang dipimpin oleh Muawiyah, yang kemudian menjadi khalifah Umayyah yang pertama.
  5. Hasan bin Ali. Hasan bin Ali adalah khalifah kelima dan terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Namun, kepemimpinannya hanya berlangsung selama enam bulan sebelum ia mengundurkan diri demi menghindari perang saudara dengan pasukan yang dipimpin oleh Muawiyah.

Secara keseluruhan, Khulafaur Rasyidin dianggap sebagai pemimpin yang adil dan sukses dalam mengembangkan Islam pada masa kepemimpinan mereka. Kontribusi mereka dalam membangun peradaban Islam sangat besar dan masih dihormati hingga saat ini.


Tanda Kiamat yang Belum Terjadi

Berikut adalah penjelasan mengenai tanda-tanda kiamat yang belum terjadi:

  1. Sungai Eufrat mengering: Salah satu tanda kiamat yang belum terjadi adalah mengeringnya sungai Eufrat. Dalam tradisi Islam, sungai ini diyakini akan mengering pada saat mendekati hari kiamat. Beberapa hadis juga menyebutkan bahwa akan muncul harta yang disimpan di dalamnya. Namun, hingga saat ini, sungai Eufrat masih mengalir dan belum terjadi tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa sungai ini akan segera mengering.
  2. Muslim terkepung di Madinah: Tanda kiamat lainnya yang belum terjadi adalah terkepungnya kaum Muslim di kota Madinah. Dalam tradisi Islam, Madinah diyakini sebagai kota suci dan menjadi tempat pertahanan terakhir kaum Muslim pada saat terjadi perang besar. Beberapa hadis menyebutkan bahwa pada saat itu, kaum Muslim akan terkepung oleh pasukan musuh namun kemudian akan diberi pertolongan oleh Allah SWT.

Ciri orang beriman

  1. Berani
  2. Tidak takut kalah
  3. Punya motivasi hidup dan bisa memotivasi orang lain
  4. Jiwanya tenang, mudah sabar dan bersyukur
  5. Sehat dan kompetitif.

Pemateri : Dr. Wido Supraha
Pelaksanaan : Ahad, 26 Februari 2023
Pencatat : Isma'ul Ahmad
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak