Pada suatu malam, ulama besar Imam Al-Ghazali bermimpi berdialog dengan Allahï·».
Allahï·» menghadapkan aku kepada-Nya, lalu menanyakan padaku dengan pahala apa aku menghadap-Nya. Lalu aku sebutkan berbagai amal perbuatanku yang baik. Namun Allahï·» berfirman,
"Tidak ada satu pun yang Aku terima. Aku tidak tersentuh terhadap amal yang engkau sebutkan. Namun, ketika engkau sedang asyik menulis, tiba-tiba hinggaplah seekor lalat di atas penamu lalu ia meminum tintanya, seketika engkau hentikan aktivitasmu dan menunggu dengan sabar sampai lalat itu puas melepas dahaganya dan pergi. Baru engkau melanjutkan menulis. Karena kasih sayangmu itu, Aku pun mengasihimu."
Dari kisah itu kita belajar bahwa semulia dan setinggi apa pun amal baik kita, yang menerima atau menolak amal itu adalah Allahï·».
Maka, tiadalah hidup melainkan untuk beribadah dan mencari keridhaan-Nya.
(Referensi: Muhammad Nawawi ibn Umar al-Jawi dalam kitabnya, Nashaih al-'Ibad, kajian dr. Fahruddin Faiz.)
@apostrof.id