Aku tak pernah menyangka, Firaun yang seangkuh itu, Qarun yang setamak itu, dan Namrud yang sesombong itu, dulunya adalah seorang bayi mungil nan menggemaskan. Seiring berjalannya waktu, mereka tumbuh menjadi penentang kebenaran paling nyata.
Entah apa atau siapa yang harus disalahkan. Orang tua karena ketidakbecusannya mendidik, lingkungan yang tidak memberi kesempatan seseorang menjadi baik, atau memang nama mereka telah tertulis berperan jahat agar dikenang sejarah, yang pasti, hal itu juga bisa terjadi pada kita.
Kita juga bermula dari seorang bayi, lalu tumbuh seperti sekarang. Bila kita tak percaya pada sesuatu yang seharusnya menjadi pedoman, bisa jadi, suatu hari nanti kita jadi orang jahat. Siapa yang tahu?
Sebab betapa berat dan sulitnya memegang teguh prinsip di zaman sekarang. Peduli dikira terlalu banyak ikut campur, jujur dianggap kaku, berislam dituduh mabok agama. Hinaan, cacian, dan hujatan hampir pasti akan selalu menerpa mereka yang memutuskan memegang prinsip dalam hidup. Dan hanya beberapa orang yang "mengasingkan diri" yang kuat dan mampu melewati itu.
Dan kita? Setidaknya mulailah berprinsip dari hal-hal kecil dan sederhana. Makan dan minum dengan tangan kanan, tidak sambil berdiri, dan mengawalinya dengan basmallah. Memang terlihat remeh. Namun, percayalah, bila prinsip kecil ini tak pernah kita pegang jangan pernah berlagak kuat memegang prinsip yang lebih besar. Jangan pernah.
Bersikap keraslah dalam berprinsip dan bersikap lembutlah dalam bertindak.
@apostrof.id