Tuan, Berlaku Adillah Seperti Kisah Nabi Sulaiman yang Hendak Membelah Bayi Menjadi Dua Bagian



Alkisah, terdapat dua orang ibu yang masing-masing dari mereka mempunyai seorang bayi. Kedua ibu itu pergi ke sebuah padang rumput untuk mengurus ladang mereka. Bayi mereka diletakkan di atas batu besar. Namun tiba-tiba seekor serigala datang dan menerkam salah satu anak mereka.

Betapa terkejutnya kedua ibu tersebut. Maka, seorang ibu yang lebih tua pun berkata kepada ibu yang lebih muda “Sesungguhnya serigala tadi telah membawa anakmu, ini adalah anakku”.

“Tidak, ia justru membawa anakmu, ini adalah anakku”

Keduanya terus berselisih. Akhirnya mereka memutuskan untuk datang ke Nabi Daud AS dan meminta keputusan darinya.

Rupanya sang ibu yang lebih tua mampu menyampaikan argumen dengan sangat baik, Nabi Daud AS akhirnya memutuskan bahwa bayi itu adalah bayi sang ibu yang lebih tua.

Tidak puas dengan keputusan Nabi Daud AS, keduanya lalu mendatangi Nabi Sulaiman AS.

Di depan Nabi Sulaiman AS, keduanya sama-sama tidak ada yang mau mengalah. Maka Nabi Sulaiman pun berkata kepada pelayannya “Berikanlah aku sebuah pisau, akan kubelah anak ini menjadi dua agar keduanya mendapatkan anak ini”.

Saat pisau hendak diayunkan ke bayi tersebut, sang ibu yang lebih muda kemudian menangis. “Tolong jangan lakukan itu tuanku, Semoga Allah merahmatimu. Itu adalah anaknya (sambil menunjuk ibu yang lebih tua). Biarkan anak itu menjadi miliknya."

Mendengar ucapan ibu yang lebih muda, Nabi Sulaiman AS akhirnya mengetahui bahwa bayi di hadapannya adalah milik sang ibu muda. Karena seorang ibu sejati tentu saja tak ingin anaknya terluka hanya karena hawa nafsu belaka. Nabi Sulaiman AS pun akhirnya memberikan bayi tersebut kepada ibu yang lebih muda.

Begitulah seharusnya Adil. Berdasar akal dan iman, bukan berdalih 'tidak sengaja' lalu engkau menganggap semuanya akan baik-baik saja.

Tidak seperti itu, Tuan. Bila boleh aku berdiri di hadapanmu, izinkan aku berbicara:

"Tuan yang Terhormat. Boleh saja dari pengadilan dunia engkau lari, namun, dari pengadilan akhirat, pada siapa engkau akan meminta perlindungan?"

Tulisan Fera Rahmatun Nazilah/islami.co dengan beberapa penggubahan
@apostrof.id

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak