Ketika suasana sepi, seringkali Majnun datang mengendap-endap ke rumah Laila, menempelkan diri ke di dinding, kemudian menciumi dinding rumah itu.
Ketika ditanya, inilah jawabannya:
"Aku berjalan menyusuri rumah Laila, kucium dinding itu beserta seluruh sudut-sudut rumah.
Cinta di dadaku bukan untuk dinding rumah. Cintaku ini ditujukan kepada siapa yang ada di dalamnya."
Qaiz mengajarkan kita satu pelajaran penting: Ketika kita sedang jatuh cinta, maka semua yang berhubungan dengannya, semestinya kita sayangi, kita hormati, dan kita hargai.
Sama halnya ketika kita jatuh cinta kepada Allah, wajib bagi kita memuliakan dan menghargai semua yang berhubungan dengan-Nya. Apakah itu manusia, tumbuhan, binatang atau semesta.
Sebab konsekuensi mencintai Allah, adalah mencintai semua. Karena dalam semuanya, ada tanda-tanda kehadiran Allah.
Seperti halnya dinding rumah Laila, di situlah tanda adanya Laila.
@apostrof.id