Bahagian #03 - Filosofi Gelas



Suatu hari, teman-teman Majnun berkata:
"Kalau engkau mau, kami bisa mendatangkan wanita yang lebih cantik daripada Laila untukmu."

Majnun menjawab tenang:
"Kalian tak akan mengerti, aku mencintai Laila bukan karena rupa dan penampilannya.

Saat aku memiliki gelas, yang terpenting dan yang paling membahagiakan bukanlah seperti apa bentuknya. Melainkan ketika aku bisa menikmati anggur dengan gelas tersebut.

Kalian sebaliknya. Hanya dengan melihat bentuknya, kalian telah merasa puas dan cukup.

Wadah tua dan rusak berisi anggur bagiku lebih baik ketimbang seratus gelas emas berhias permata berisi cuka."

Dari kisah sederhana ini kita belajar:
Mata dapat melihat segala rupa. Namun, bila hati telah jatuh cinta, rupa tidak lagi bisa dilihat oleh mata.

Layaknya syair Jalaludin Rumi yang tertulis begitu indah,

"Cinta menjadikan sesuatu tampak menawan. Namun, yang tampak menawan tak selalu menyebabkan jatuh cinta."

@apostrof.id // Kajian Dr. Fahruddin Faiz
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak