Bahagian #01 - Rahasia di balik Sebuah Kesulitan



Rasa cinta yang begitu besar kepada Laila, membuat Qaiz dijuluki orang gila, majnun. Begitu pun Laila, sebenarnya ia juga mempunyai perasaan yang sama terhadap Majnun.

Suatu ketika, di rumah Laila diadakan pesta. Semua warga desa diundang, kecuali Majnun.

Majnun menyusup ke dalam rumah Laila. Ketika sampai, ia melihat antrian pembagian makanan yang begitu panjang. Ternyata, Laila-lah yang membagikan makanan-makanan itu. Dengan sabar, Majnun ikut mengantri.

Ketika tiba pada antrian Majnun, Laila tidak memberikan makanannya. Melainkan ia banting piring yang berisikan makanan itu di depan Majnun, hingga pecah berserakan.

Melihat itu, keluarga Laila dan orang-orang di sekitarnya merasa bahagia. Mereka berpikir Laila telah sadar dari cinta gilanya terhadap Majnun.

Melihat Majnun yang malah tersenyum dan terlihat bahagia, salah seorang bertanya heran.

"Qaiz, mengapa engkau tersenyum? Padahal engkau baru saja dipermalukan di hadapan warga desa?"

"Kapan aku dipermalukan?"

"Tadi, ketika Laila memecahkan piringnya di hadapanmu."

"Bukan begitu, engkau salah paham. Laila itu memecahkan piring tujuannya hanya satu. Agar aku ikut antrian lagi. Kalau aku ikut antrian lagi, kami bisa bertemu lagi. Kami bisa lama-lama saling memandang. Sehingga rindu kami bisa terobati."

Jawaban sederhana yang menjawab segala tabir rahasia dari orang yang hatinya dipenuhi rindu.

Kisah ini sebenarnya adalah sindiran. Jika Allah memberimu banyak kesulitan, boleh jadi karena Allah ingin berlama-lamaan denganmu. Allah rindu mendengar rintihanmu.

Doa-doamu yang lama tidak dikabulkan adalah wujud dari kebahagiaan-Nya melihat sang hamba meminta penuh iba.

Dekatilah Allah dengan rasa cinta. Maka kamu tidak akan kecewa, tidak akan mengeluh, dan tidak akan pernah putus asa.

Jangan dulu salah paham. Sebab, banyak rahasia di balik semua kesulitan, ada jawaban di balik segala ujian.

Kajian Dr. Fahruddin Faiz
@apostrof.id


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak