Kisah Maryam, Idola Wanita Dunia yang Merindukan Surga




Dialah Maryam, putri Imran dan Hannah yang senantiasa mengkhidmatkan dirinya untuk beribadah di dalam Baitul Makdis.

Suatu ketika, Jibril mendatanginya dalam wujud laki-laki sempurna. Maryam berlindung kepada Allah dan meminta laki-laki tersebut menjauh.

Jibril mengabarkan bahwa Allah akan memberinya anak laki-laki. Kemudian Jibril meniupkan ruh suci atas perintah Allah, sehingga hamillah Maryam.

Dengan kehamilannya, gemparlah penduduk sekitar. Ia difitnah telah berbuat mesum dan dituduh sebagai pelacur rendahan, padahal tak satu pun lelaki pernah menyentuhnya.

Betapa malu dan susah hatinya. Maryam memutuskan menyendiri dan menjauhkan diri ke arah timur. Dalam puncak penderitaan itulah lahir seorang anak laki-laki suci yang kelak terkemuka di dunia dan akhirat, Isa putra Maryam.

Beberapa hari kemudian, Maryam bersama bayinya pulang ke rumah. Namun sekali lagi, kaumnya menyambut dengan cemooh dan ejekan.

Allah memberi pertolongan melalui Isa kecil yang mampu berbicara: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi”.

Mendengar jawaban dari seorang bayi yang bisa berbicara, barulah penduduk percaya dan menyadari bahwa Maryam benar-benar senantiasa menjaga kesuciannya.

Begitulah kesabaran Maryam yang membuatnya menjadi salah satu pemimpin kaum wanita di surga.

Bila bukan karena ketaatannya, tak mungkin Zakaria selalu mendapati makanan lezat di dalam mihrabnya.

Bila bukan karena keimanannya, tak mungkin Allah menyediakan anak sungai di bawahnya dan menjatuhkan kurma segar pada masa sulitnya mengandung.

Pribadinya telah menjadikannya sebagai wanita terbaik pada masanya. Serta keteguhannya menjaga diri, menjadikannya idola seluruh wanita dunia, yang merindukan surga.

@apostrof.id
Photo by Mostafa Meraji
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak