Diamlah, bila ia memarahimu. Diamlah, bila ia menganggapmu terlalu banyak melakukan kesalahan.
Karena baginya, kamu yang sekarang dan kamu saat baru belajar berjalan adalah sama: masih anak kecil, masih memerlukan genggaman kemana ia harus melangkah.
Ingatlah genggamannya saat itu. Tengoklah kedua tangannya, yang senantiasa menengadah, di waktu dhuha dan di sepertiga malam. Agar kelak, anaknya tak lagi menjadi bayi. Namun, mampu menjadi manusia dewasa seutuhnya.
Bisa jadi, suksesmu hari ini bukan dari kerja kerasmu. Tapi, dari doa-doa ibumu, berhari-hari.
@apostrof.id